4 Kemampuan Guru Profesional

Untuk menjadi seorang guru yang profesional adalah suatu hal yang mudah apabila memiliki dan menguasai 4 kompetensi guru profesional sebagai berikut:
      1.      Kompetensi Pedegogik
      Dalam kompetensi pedegogik, kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru professional meliputi:
a.       Mengetahui karakteristik peserta didik.
b.      Menguasai teori belajar dan prinsi-prinsip belajar yang mendidik.
c.       Pengembangan kurikulum.
d.      Proses belajar mengajar yang mendidik.
e.       Menggunakan media pembelajaran berbasis ICT.
f.       Fasilitator pengembangan potensi peserta didik.
g.      Komunikatif dengan peserta didik.
h.      Penilaian dan evaluasi belajar.


      2.      Kompetensi Profesional
a.    Menguasai materi, konsep, struktur, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b.      Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.
c.       Mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif.
d.      Mengembangkan keprofesionalan dengan melakukan tindakan yang reflektif.
e.       Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan pengembangan kemampuan.
      3.      Kompetensi Kepribadian
a.       Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan budaya.
b.      Bersikap jujur, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c.       Berwibawa, arif, bijaksana dan dewasa.
d.    Menunujukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan percaya diri.
e.       Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

      4.      Kompetensi Sosial
a.       Bersikap inklusif, bertindak objektif dan tidak diskriminatif.
b.    Berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua murid, dan masyarakat sekitar.
c.       Mampu beradaptasi.
d.      Mampu berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
 

4 Langkah Penyelesaian Masalah menurut G. Polya


Goerge Polya dalam bukunya How To Solve It, memberikan saran untuk mengajar mahasiswa matematika dan mini ensiklopedia istilah heuristik. Buku yang telah diterjemahkan dalam 17 bahasa dan telah terjual lebih dari satu juta eksemplar ini, memperkenalkan 4 langkah dalam penyelesaian masalah yang disebut Heuristik. Heuristik adalah suatu langkah-langkah umum yang memandu pemecah masalah dalam menemukan solusi masalah. Heuristik tidak menjamin solusi yang tepat, tetapi hanya memandu dalam menemukan solusi dan tidak menuntut langkah berurutan. 4 langkah tersebut yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan, melaksanakan rencana, dan melihat kembali

1. Memahami Masalah
Pelajar seringkali gagal dalam menyelesaikan masalah karena semata-mata mereka tidak memahami masalah yang dihadapinya. Atau mungkin ketika suatu masalah diberikan kepada anak dan anak itu langsung dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan benar, namun soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah. Untuk dapat memahami suatu masalah yang harus dilakukan adalah pahami bahasa atau istilah yang digunakan dalam masalah tersebut, merumuskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apakah informasi yang diperoleh cukup, kondisi/syarat apa saja yang harus terpenuhi, nyatakan atau tuliskan masalah dalam bentuk yang lebih operasional sehingga mempermudah untuk dipecahkan. Kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah dapat diperoleh dengan rutin menyelesaikan masalah. Berdasarkan hasil dari banyak penelitian, anak yang rutin dalam latihan pemecahan masalah akan memiliki nilai tes pemecahan masalah yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang jarang berlatih mengerjakan soal-soal pemecahan masalah. Selain itu, ketertarikan dalam menghadapi tantangan dan kemauan untuk menyelesaikan masalah merupakan modal utama dalam pemecahan masalah. 
2. Merencanakan Pemecahan
Memilih rencana pemecahan masalah yang sesuai bergantung dari seberapa sering pengelaman kita menyelesaikan masalah sebelumnya. Semakin sering kita mengerjakan latihan pemecahan masalah maka pola penyelesaian masalah itu akan semakin mudah didapatkan. Untuk merencanakan pemecahan masalah kita dapat mencari kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi atau mengingat-ingat kembali masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan sifat / pola dengan masalah yang akan dipecahkan. Kemudian barulah menyusun prosedur penyelesaiannya.
3. Melaksanakan Rencana
Langkah ini lebih mudah dari pada merencanakan pemecahan masalah, yang harus dilakukan hanyalah menjalankan strategi yang telah dibuat dengan ketekunana dan ketelitian untuk mendapatkan penyelesaian.
4. Melihat Kembali
Kegiatan pada langkah ini adalah menganalisi dan mengevaluasi apakah strategi yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada strategi lain yang lebih efektif, apakah strategi yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis, atau apakah strategi dapat dibuat generalisasinya. Ini bertujuan untuk menetapkan keyakinan dan memantapkan pengalaman untuk mencoba masalah baru yang akan datang.

 

RPP Matematika X SMA Berkarakter


contoh RPP Matematika kelas X pendidikan berkarakter, download di sini.
 

Lebih Dekat dengan Program Linear



Program linear adalah suatu metode/cara yang dapat digunakan sebagai solusi masalah optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan suatu bentuk fungsi objektif atau fungsi sasaran dengan kendala-kendala berupa sistem pertidaksamaan linear. Dalam perkembangannya, program linear menjadi sangat penting dalam berbagai bidang, terutama bidang industri/usaha, seperti produksi barang dan penjualan barang.

Misalkan seorang pengusaha ingin menentukan suatu teknik produksi yang harus digunakan untuk memenuhi permintaan pasar dengan meminimumkan biaya atau ongkos produksi. Untuk menyelesaikan masalah ini, kita harus mengetahui kendala-kendala apa saja yang terdapat dalam produksi barang tersebut, misalnya jumlah bahan baku yang tersedia, jumlah pegawai, atau kendala yang lain. Selanjutnya dengan fungsi objektif atau fungsi sasaran yang kita inginkan, kita dapat memutuskan teknik produksinya.
Untuk itu kalau kita menguasai program linear ini, tentunya kita nantinya akan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan memaksimumkan atau meminimumkan.
-esis
 

Sekilas Tentang Logaritma


Logaritma diperkenalkan pertama kali oleh John Napier (matematikawan Skotlandia). Napier menemukan sebuah sitem yang dikenal “Napierian Logarithm”. Sistem ini digunakan untuk perhitungan yang kompleks, tidak hanya melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, tetapi juga perpangkatan dan fungsi trigonometri.

Banyak sekali masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi maupun dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan fungsi atau persamaan logaritma, terutama peristiwa pertumbuhan dan peluruhan. Hal ini dikarenakan logaritma merupakan invers (kebalikan) dari eksponen. Logaritma juga digunakana untuk memecahkan masalah eksponen yang sulit dicari akar-akar atau penyelesaiannya.

-esis
 

Perkalian Silang Vektor


Pada posting ini kita akan membahas tentang perkalian silang. Perkalian silang merupakan salah satu jenis perkalian vektor yang menghasilkan vektor-vektor. Jika perkalian titik menghasilkan skalar, maka perkalian silang sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya mengenai perkalian silang vektor, silahkan anda download materinya pada link ini.
 

Korelasi Rank

Korelasi rank ini ditemukan oleh Spearman, sehingga disebut juga sebagai korelasi Spearman. Korelasi ini dapat juga disebut sebagai korelasi bertingkat, korelasi berjenjang, korelasi beruntun, atau korelasi berpangkat.
Korelasi rank dipakai apabila: (1) kedua variabel yang akan dikorelasikan itu mempunyai tingkat data ordinal, (2) jumlah anggota sampel di bawah 30 (sampel kecil), (3) data tersebut memang diubah dari interval ke ordinal, dan (4) data interval tersebut tidak berdistribusi normal.
Untuk lebih jelasnya mengenai korelasi rank anda dapat mendownload materinya di sini.

 

Math Tricks (Part 2.End)

In the previous post I have given to you 5 tricks,, and this are the rest....
  • Square numbers in the 50’s
58 x 58 = 3364

Step 1.  Add 25 to the ones digit : 25 + 8 = 33
Step 2. Square the ones digit number : 8 x 8 = 64
Step 3. Place the result from step 2 next to the result from step 1 : 3364
  • Multiply two digit numbers having same tens digit and ones digits add to 10

38 x 32 = 1216

Step 1. Multiply the first digit by the first digit plus one: 3 x (3 + 1) = 12
Step 2. Multiply the rightmost digits (if the result is a single digit put a 0 in front of it) : 8 x 2 = 16
Step 3. Put the result from step 2 next to the result from step 1: 1216
  • Multiply by 9, 99, 999, etc.

56 x 99 = 5544

Step 1. Place a zero at the end for each 9 : 5600
Step 2. Subtract the original number from step 1: 5600 – 56 = 5544
  • Multiply by 125

68 x 125 = 8500

Step 1. Place three zeros at the end of the number 68000
Step 2. Divide the number from step 1 by two: 68000/2 = 34000
Step 3. Divide the number from step 2 by two: 34000/2 = 17000
Step 4: divide the number from step 3 by two: 17000/2 = 8500

8 x 125 = 1000

Step 1. Place three zeros at the end of the number 68000
Step 2. Alternatively, divide the number from step 1 by eight: 8000/8 = 1000
  • Square numbers if you know the square of the previous number

61 x 61

Step 1. Find the square of the previous number 60 x 60 = 3600
Step 2. Multiply the number being squared by two and subsract one: (61 x 2) – 1 = 121
Step 3. Add step 2 to step 1: 3600 + 121 = 3721

 

Pembelajaran, Pengajaran, Pemelajar, dan Pembelajar


Pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991).



Pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya). (Dariyanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia, 1997). Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagi interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa.

Pemelajar adalah orang yang melakukan pengajaran. Sedangkan pembelajar adalah orang yang melakukan pembelajaran. Adapun perbedaan antara pengajaran dan pembelajaran yang diuraikan pada tabel berikut :



NO
Pengajaran
Pembelajaran
1
Dilaksanakan oleh mereka yang berprofesi sebagai pengajar
Dilaksanakan oleh mereka yang dapat membuat orang belajar
2
Tujuannya menyampaikan informasi kepada si belajar
Tujuannya agar terjadi belajar pada diri si pembelajar
3
Merupakan salah satu penerapan strategi pembelajaran
Merupakan cara untuk mengembangkan rencana yang terorganisasi untuk keperluan belajar.
4
Kegiatan belajar berlangsung bila ada guru atau pengajar
Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan atau tanpa hadirnya guru
 

Unsur - Unsur Pembelajaran


Unsur dinamis pembelajaran konruen dengan unsur dinamis dalam proses belajar Siswa hal ini dapat dijelaskan melalui pengertian pembelajaran kongruen da menunjang tercapainya tujuan belajar siswa, sehingga baik guru maupun siswa sama-sama memiliki unsur dinamis. Unsur dinamis pada guru untuk penyelenggaraan pembelajaran dan unsur dinamis siswa untuk proses belajar.

1.      Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru
a.       Motivasi membelajarkan siswa dalam hal ini guru sebagai motivator belajar siswa, agar motif-motif positif pada diri siswa dapat di tingkatkan.
b.      Kondisi guru agar siap membelajarkan siswa, bila guru memiliki kompetisi yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Berikut ini di sajikan kemampuan Dasar Guru Khusus S1, Kependidikan :

1.      Menguasai bahan
a.       Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah
b.      Menguasai bahan pengayaan/ penunjang bidang studi
2.      Mengelola program belajar-mengajar
a.       Merumuskan tujuan intruksional
b.      Mengenal dan dapat menggunalkan prosedur instrusional yang tepat
c.       Melaksanakanprogrambelajar mengajar
d.      Mengenal kemampuan peserta didik
e.       Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial
3.      Mengelola kelas
a.       Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran
b.      Menciptakan iklim belajar mngajar yang serasi
4.      Penggunaan media/sumber
a.       Mengenal, memilih dan menggunakan media
b.      Membuat alat-alt bantu pelajaran sederhana
c.       Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar
d.      Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
e.       Menggunakan Micro Teaching unit dalam program pengalaman lapangan
5.      Menguasai landasa-landasan kependidikan
6.      Mengelola interaksi belajar mengajar
7.      Memilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8.      Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
a.        mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
b.      menyelenggarakan program layana bimbingan di sekolah
9.      Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10.  Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian,pendidikan guna keperluan pengajaran

2.      Upaya Pengembangan unsur dinamis siswa dalam proses belajar
Hal ini dapat diusahakan dengan cara memperhatiakan unsur-unsur dinamis pada diri siswa, sebagai berikut :
  1. Unsur motivasi belajar, pengembangan dapat di upayakan dengan jalan :
1.      Menghadapkan siswa pada hal-hal yang menantang, misalnya dengan jalan mengadakan pemecahan masalah dengan cara menyelidiki, mengadakan percobaan, membuat sesuatu dan sebagainya agar menguatkan motivasi siswa.
2.      Bagi siswa yang kurang atau lamban di dorong untuk lebih aktif belajar, sementara siswa yang pandai di mintai untuk menjadi tutor dengan tugas memberi penjelasan atau membantu hal-hal yang belum di mengerti atau belum dikerjakan.
3.      Agar motivasi ekstrinsik di tingkatkan unuk menjadi motivasi intrinsik dalam belajar

  1. Unsur materi atau bahan belajar
Hal ini dapat di usahakan pengembangannya anatar lain dengan jalan :
1.      Upayakan ada pemilihan materi pembelajaran
2.      Siswa di ikut setakan untuk ikut mempertanggung jawabkan pemilihan materi pembelajaran
3.      Siswa di usahakan untuk memanfaatkan sumber belajar di lingkugan sekitar yang tersedia mungkin

  1. Unsur suasana belajar
Dalam usaha pengembangan anatar lain dapat dengan jalan :
1.      Di usahakan adanya suasana belajar yang akrab dan gembira
2.      Siswa belajar bervariasi
3.      Kelas di atur secara flexibel sesuai dengan kebutuhan siswa yang belajar
4.      Kelas denganjumlah siswa jangan terlalu besar
5.      Menggunakan multi metode dan multi media

  1. Unsur media belajar
Pengembanganya dapat di usahakan anatar lain dengan jalan :
1.      Peningkatan penggunaan media
2.      Mengikutsertakan siswa
3.      Penyiapan media
4.      Menggunakan media
5.      Siswa dilatih untuk membuat laporan
6.      Siswa di latih membuat media pembelajarn sendiri

  1. Unsur kondisi siwa yang belajar
Pengembangannya antara lain dengan jalan :
1.      Pembelajaran secara ideal dengan individual
2.      Sistem klasikal yang sekarang berlaku di usahakan untuk dilaksanakan secara klasikal bervariasi.

 

Jenis - Jenis Belajar


Bedasarkan teori-teori yang telah dipaparkan, banyak cara dalam melakukan proses belajar. Didalam proses belajar terdapat berbagai jenis belajar. Adapun penggabungan dari tiga ahli (A. De Block, Robert M. Gagne, C. Van Parreren), yaitu:
  1. Belajar arti kata-kata. Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
  2. Belajar Kognitif. Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan masalah mental. Objek-objek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat mental.
  3. Belajar Menghafal. Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan {diingat} kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali kealam dasar.
 

Pengertian Belajar dan Pembelajaran


Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu berlangsung atau tidaknya proses belajar, dimana proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa dapat berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia dan hal-hal lain yang dapat dijadikan bahan belajar.
Menurut kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.  Adapun Pengertian belajar menurut beberapa ahli antara lain :
 

Hakikat Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Lantas, apa sesungguhnya belajar itu ?. Belajar merupakan hal yang wajib kita lakukan, karena pada kenyataannya kita belajar setiap haridi kehidupan ini. Menuntut ilmu merupakan bagian dari belajar, maka sudah selayaknya kita sebagai manusia harus belajar atau menuntut ilmu, seperti kata pepatah ; ‘tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat’. Manusia bisa berkembang sedemikian maju karena proses belajar dari sejak nenek moyang atau orangtua kita terdahulu, terus menerus mencari perubahan atau inovasi terbaru untuk perkembangan peradaban manusia.


Menurut definisi, belajar adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku. Jadi walaupun kita telah berusaha sekuat tenaga namun perubahan tingkah laku belum juga terwujud, maka kita tidak bias mengklaim bahwa kita telah belajar. Sementara itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak antara lain dalam :
1. Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
2. Keterampilan; seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
3. Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
4. Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
5. Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
6. Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya.
 

Math Tricks (part 1)

well guys,, now i'll share some tricks for solving math problem that i got when i was a student. learn the tricks to amaze and impress others as you mentally solve tough math problem. 
http://dianivb.blogspot.com/
  • Square number ending in 5
85 x 85 = 7225

Step 1. Multiply the firs digit by the firs digit plus one: 8 x (8+1) = 72
Step 2. Write the number 25 next to the number frop the first step : 7225

25 x 25 = 625

Step 1. 2 x (2+1) = 6
Step 2. 625
  •  Multiply two digit number by 11
53 x 11 = 583


Step 1. Add both digit of the two digit number: 5 + 3 = 8
Step 2. Place the result between both digits: 583 
59 x 11 = 649


Step 1. 5 + 9 = 14
Carry the 1 when the result is greater than 9: 5+1 = 6
Step 2. 649
  • Multiply even number by 5
242 x 5 = 1210


Step 1. Divide the even number by two: 242/2 = 121
Step 2. Put a 0 at the end of the result: 1210
  • Multiply between 10 and 19
18 x 17 = 306

Step 1. Add the larger number to the rightmost digit of the other number: 18+7 = 25
Step 2. Put a 0 at the end of the result from step 1: 250
Step 3. Multiply the rightmost digits of both original numbers: 8 x 7 = 56
Step 4. Add step 2 and step 3: 250+56 = 306
  • Divide by 5, 50, 500, etc.
52/5 = 10.4

Step 1. Multiply the number being divided by two: 52 x 2 = 104
Step 2. Shift the number from step 1 by one decimal point: 10.4
482/50 = 9.64

Step 1. 482 x 2 = 964
Step 2. Shift the number from step 1 by two decimal points (for dividing by 500 shift by three decimal points): 9.64

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Serunya Belajar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger